Rabu, 30 November 2011
JAMBI--MICOM: Penderita HIV/AIDS di Jambi didominasi kalangan berpendidikan atas mulai SMA hingga tingkat S1 dan S2. Hal iti dikatakan Koordinator Jaringan Orang Terinfeksi HIV/AIDS Indonesia (JOTI) cabang Jambi Yuli di Jambi, Selasa (29/11).
Meski tidak menyebutkan angka pasti, Yuli menyatakan dominasi penderita HIV/AIDS lebih banyak ditemukan justru pada orang-orang berpendidikan atas. Sementara itu, jika dilihat dari penyebab penularan, penderita HIV/AIDS di Jambi banyak disebabkan karena faktor jarum suntik.
"Dengan kondisi ini, jika dilihat tren di Jambi sedikit berbeda dari daerah lain di Indonesia. Sementara untuk daerah lain, penderita HIV/AIDS justru banyak pada kalangan berpendidikan SMA ke bawah," jelasnya.
Ia mengatakan, penderita HIV/AIDS di Jambi menunjukkan angka peningkatan. Jumlah tersebut bisa diketahui dari data yang dimiliki Komisi Pencegahan Aids (KPA) di Jambi yang mencatat ada sekitar 556 orang positif HIV/AIDS. Jumlah itu bisa saja lebih dan bertambah, mengingat ada sejumlah masyarakat yang tertutup akan HIV/AIDS.
Dengan kondisi itu, sebagai salah satu pihak pemerhati masalah kesehatan, JOTI mendesak pemerintah daerah bisa segera menerbitkan adanya aturan khusus atas penanganan HIV/AIDS.
Adanya aturan dan tindakan pemerintah secara aktif diharapkan bisa membuka wawasan masyarakat akan HIV/AIDS. Sehingga, adanya diskriminasi para penderita HIV/AIDS dimasyarakat bisa dihilangkan.
"Pada aksi nanti, kami akan menekankan adanya pembentukkan peraturan khusus terhadap penanganan HIV/AIDS. Sikap masyarakat terhadap penderita perlu diubah. Artinya, penderita HIV/AIDS juga bagian dari masyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang sama," tambah Yuli. (Ant/OL-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar