Senin, 13 Februari 2012

Bunga, Coklat dan Kondom

Sidoarjo, 14 Pebruari 2012
    Menjelang  "valentine's day" atau yang lebih dikenal sebagai  "hari kasih sayang " terbersit dibenak kita akan semarak bunga yang didominasi warna pink atau merah muda, aneka coklat dengan bentuk yang lucu-lucu dan yang tak ketinggalan dan yang sering terselubung serta selalu tersimpan rapi yakni kondom. Bunga identik dengan wanita dan merupakan simbol keromantisan sedang coklat sesuatu yang menyenangkan atau membahagiakan. Hampir semua remaja putri yang beranjak dewasa punya angan dan harapan kepada seorang pria idaman yang romantis dan bisa membahagiakannya kelak.
    Beda dengan paham remaja putra yang beranjak dewasa, coklat adalah sesuatu yang bisa membangkitkan gairah dan kondom identik dengan "free sex" atau sex bebas.Disini remaja putra yang dikuasai gejolak kawula muda atau darah mudanya yang katanya berapi-api itu cenderung sering salah melangkah yaitu memilih jalan pintas yang cenderung menyesatkan dan berakhir pada maksiat, penyebabnya yaitu belum bisa membedakan antara cinta dan nafsu. Cinta itu cenderung menjaga sedangkan nafsu cenderung merusak.
    Di sini terjadi kesalahpahaman, pada remaja putra belum bisa membedakan antara cinta dan nafsu sedang pada remaja putri cenderung mengaburkan antara cinta dan kasih sayang. Cinta itu hanya untuk seseorang saja, sedangkan kasih sayang itu untuk semua orang bisa pada kekasih, kenalan, kerabat dan tentunya kedua orang tua kita. Jadi tidak ada salahnya "in moment like this" atau "one moment in time" kita turut memperingati hari kasih sayang dengan berbagi kasih dan sayang kepada semua orang yang kita kasihi dan kita sayangi.
     Seyogyanya kita belajar menjadi manusia yang lebih bijaksana, janganlah kita mencela budaya mereka dan membanggakan budaya kita sendiri mengingat "mereka bukan kita dan kita bukan mereka". Marilah kita belajar memilih yang baik diantara yang jelek dan memilih yang benar diantara yang tidak benar. Semoga kita bisa menjadi manusia yang bernilai dan bermartabat. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar