Rabu, 07 Desember 2011

Kondom Diusulkan Jadi Syarat Izin Film Biru

Kamis, 08 Desember 2011


PERINGATAN Hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember menjadi pemicu kelompok pemerhati AIDS untuk mendesak industri film-film porno di Los Angeles agar ikut mencegah penularan HIV/AIDS. Mereka meminta pemakaian kondom bagi para aktor film dewasa tersebut saat berakting.

Gagasan ini direalisasikan Yayasan Peduli AIDS dengan membuat petisi. Ini dilakukan dengan mengumpulkan tanda tangan publik LA yang sudah berhak menjadi pemilih. Diharapkan, petisi yang berisikan penggunaan alat kontrasepsi berbahan lateks sebagai syarat untuk izin produk film biru ini sudah tercapai sebelum Pemilu Juni 2012.

Usaha kelompok pemerhati AIDS ini tampaknya bakal mendapat ganjalan. Pejabat pemerintahan California menilai petisi itu tidak perlu karena industri film porno telah melindungi para karyawan mereka dari penularan HIV/AIDS. Mereka mengatakan kondom dibutuhkan jika pelaku film terkena infeksi. Bahkan, Divisi Keselamatan dan Kesehatan California telah mengenakan denda US$125 ribu kepada produsen film dalam lima tahun terakhir atas berbagai pelanggaran hal itu.

Meski demikian, Yayasan Peduli AIDS menilai pemerintah setempat lamban menindak industri-industri film tersebut. ""Kami yakin kemampuan kami untuk memenangi inisiatif dalam pemilu nanti," ujar Michael Weinstein, Presiden Yayasan Peduli AIDS.

Kondom memang dipandang sebagai hal tidak penting oleh perusahaan-perusahaan besar film porno. Mereka menganggap alat kontrasepsi itu merusak keindahan produk filmnya. Mantan aktor film porno, Derrick Burts, 25, mengatakan beberapa pemain ingin memakai kondom, tetapi tidak bisa melawan kehendak produsen mereka. Kini ia terinfeksi HIV. Yang pasti, jika UU baru tentang pemakaian kondom ini diberlakukan, produser film bernilai miliaran dolar itu mengatakan bakal minggat dari kota tersebut. (Rtr/OL-10)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar