Senin, 05 Desember 2011
PEREMPUAN pecinta kopi, berbahagialah. Konsumsi kopi dalam jangka panjang terkait dengan penurunan risiko kanker endometrium, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan online Selasa (22/11) di jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers and Prevention.
Edward Giovannucci, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health mengatakan bahwa kopi memang mengandung zat pelindung terhadap kanker yang terkait dengan obesitas, estrogen, dan insulin.
"Kopi telah terbukti mampu menjadi pelindung terhadap diabetes karena efeknya pada insulin," kata Giovannucci.
Para peneliti mengamati asupan kopi kumulatif dan kaitannya dengan kanker endometrium pada 67.470 perempuan yang terdaftar dalam Studi Nurses 'Health. Selama 26 tahun, peneliti mendokumentasikan 672 kasus kanker endometrium.
Minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dikaitkan dengan risiko 25 persen lebih rendah untuk kanker endometrium. Minum antara dua dan tiga cangkir per hari dikaitkan dengan penurunan risiko 7 persen.
Kaitan serupa terlihat dalam kopi tanpa kafein. Minum lebih dari dua cangkir per hari dikaitkan dengan risiko 22 persen lebih rendah untuk kanker endometrium. (Pri/OL-06)
Edward Giovannucci, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard School of Public Health mengatakan bahwa kopi memang mengandung zat pelindung terhadap kanker yang terkait dengan obesitas, estrogen, dan insulin.
"Kopi telah terbukti mampu menjadi pelindung terhadap diabetes karena efeknya pada insulin," kata Giovannucci.
Para peneliti mengamati asupan kopi kumulatif dan kaitannya dengan kanker endometrium pada 67.470 perempuan yang terdaftar dalam Studi Nurses 'Health. Selama 26 tahun, peneliti mendokumentasikan 672 kasus kanker endometrium.
Minum lebih dari empat cangkir kopi per hari dikaitkan dengan risiko 25 persen lebih rendah untuk kanker endometrium. Minum antara dua dan tiga cangkir per hari dikaitkan dengan penurunan risiko 7 persen.
Kaitan serupa terlihat dalam kopi tanpa kafein. Minum lebih dari dua cangkir per hari dikaitkan dengan risiko 22 persen lebih rendah untuk kanker endometrium. (Pri/OL-06)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar