Kamis, 01 Desember 2011

YANG MUDA YANG MENDUNIA

kick andyDi tengah keterpurukan pendidikan nasional, sejumlah siswa mencetak beragam prestasi yang mengharumkan nama bangsa di dunia internasional. Dengan segala keterbatasannya, mereka mampu merajai berbagai ajang lomba atau olimpiade tingkat dunia. Kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, telah membuat Adrienne T Sulistyo dan Vici R Tedja, meraih medali perak Olimpiade Proyek Lingkungan di Azerbaijan pada 1-6 April 2008 lalu. 2 siswi kelas 3 IPA SMU Santa Laurensia, Alam Sutra, Tangerang ini berhasil menemukan solusi sederhana dan murah meriah untuk mengatasi limbah styrofoam yang tak terdaur ulang atau terurai. Tanpa teknologi yang rumit, mereka membuktikan bahwa ekstrak kulit jeruk mampu mengolah limbah berbahan styrofoam sehingga bisa diurai oleh alam.
Begitu juga dengan pasangan Terrenz Kelly Tjong dan Lynn Kaat Kurniawan. Siswi kelas 2 dan 3 SMU Santa Laurensia Tangerang ini telah mengharumkan nama Indonesia sebagai pasangan ilmuwan muda di ajang The 15th International Conference of Young Scientists, di Chernivtsi, Ukraina, 18-23 April 2008 lalu. Keprihatinan pada masalah ledakan jumlah penduduk di Indonesia, mengantarkan mereka untuk merebut medali perak pada konferensi ilmuwan muda tingkat dunia itu. Keduanya berhasil membuktikan lewat serangkaian penelitian, bahwa ekstrak kulit buah manggis, berpotensi untuk menjadi alat kontrasepsi atau KB bagi pria yang efektif.
Sementara jika fisika dan matematika adalah 2 mata pelajaran yang ditakuti oleh kebanyakan siswa sekolah, hal itu tidak berlaku bagi trio jagoan fisika Kevin Winata, Thomas A Nugraha Budi dan Tyas Kokasih serta jago matematika Nanang Susyanto. Kevin, Thomas dan Koka yang semuanya tidak suka pelajaran menghapal ini, sukses menorehkan prestasi membanggakan di dunia fisika internasional. Mereka bertiga keluar sebagai peraih medali emas, perak dan perunggu pada ajang Olimpiade Fisika Internasional di Mongolia pada 20-28 April lalu.
Sedangkan Nanang adalah jagoan matematika yang berasal dari keluarga buruh tani di kawasan Temanggung, Jawa Tengah. Nanang yang nyaris putus sekolah setamat SD itu, beberapa kali mengikuti olimpiade matematika tingkat internasional. Prestasi tertingginya antara lain finalis olimpiade matematika di Yunani pada 2004 dan peraih perunggu di olimpiade matematika Bulgaria tahun 2005. Kini lulusan MIPA UGM itu memilih mengabdi sebagai pendamping dan pembimbing tim olimpiade matematika Indonesia, sembari menunggu kerja sebagai dosen di UGM.
Dan bagi Zefrizal Nanda Mardani, tak terbayangkan bahwa akhirnya dia menyukai dan menggeluti dunia perbintangan. Anak pasangan guru di Trenggalek Jawa Timur ini, menjadi peraih penghargaan tertinggi Olimpiade Astronomi Internasional di Ukraina pada Oktober 2007 lalu. Zef yang sebenarnya mendaftar untuk olimpiade sains itu, terdampar sebagai peserta olimpiade astronomi, bidang yang sama sekali tak pernah dikenalnya sebelumnya. Namun berkat kecemerlangan otak Zef, dengan waktu pelatihan dan bimbingan yang singkat, mampu mengantarkannya sebagai peraih medali emas pada ajang itu.
Prestasi internasional di bidang olahraga yang juga mengharumkan nama Indonesia di dunia, adalah catur. Farid Firmansyah dan Masruri Rahmat, menjadi juara 1 kelompok usia 15 tahun dan juara 3 kelompok usia 11 tahun di Kejuaraan Dunia Catur Pelajar ke-3 di Yunani pada 28 April-5 Mei 2007. Farid, mengasah bakat caturnya sembari menunggui gerobak rokok bapaknya, yang mangkal di depan Sekolah Catur Utut Adianto. Sementara Masruri diajari catur oleh bapaknya yang sopir bajaj, sebagai aktivitas harian sepulang sekolah, supaya tidak melakukan kegiatan yang tipikal dilakukan oleh anak sebayanya di lingkungan permukiman kumuh sekitarnya. Dan kini, kedua pelajar SD dan SMP ini telah menjadi Master Catur Dunia!


Senin, 16 Juni 2008 12:00:00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar